Author Country Year Topic , Translator ,

Jawaban Pemerintah Belanda atas Surat Kedua Dari Pondaag dan Pattipilohy

Tanggal: 17 Desember 2019

Subyek: surat anda tertanggal 23 oktober (keberatan terhadap penelitian Belanda “Kemerdekaan, Dekolonisasi, Kekerasan dan Perang di Indonesia 1945-1950”)

 

Yth Ny Pattipilohy dan Tuan Pondaag,

Terimakasih atas surat anda tertanggal 23 Oktober 2019 kepada Perdana Menteri, Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri terkait penelitian “Kemerdekaan, Dekolonisasi, Kekerasan dan Perang di Indonesia 1945-1950”. Kami menghargai perhatian besar anda pada topik ini.

Kami memahami keberatan-keberatan anda terkait garis besar penelitian, juga terkait pembicaraan anda sebelumnya terkait hal ini. Pada 31 Januari 2019 anda berbicara langsung kepada pimpinan institusi pelaksana riset untuk mengemukakan pandangan anda. Semua kembali pada institusi penelitian dengan catatan-catatan dari anda. Setelah itu, sebagaimana anda ketahui, riset dijalankan sepenuhnya secara independen dan tanpa campur tangan pemerintah. Termasuk juga dalam diskusi penentuan metodologi penelitian, Pemerintah tidak akan turut mencampuri.

Dalam surat anda, anda juga meminta perhatian atas berbagai kasus hukum. Pemerintah Belanda tidak dapat memberi komentar atas kasus-kasus yang masih dalam proses pengadilan.

Kami bisa memastikan pada anda bahwa dana untuk proyek penelitian “Kemerdekaan, Dekolonisasi, Kekerasan dan Perang di Indonesia 1945-1950” tidak digunakan NIMH untuk penelitian di pengadilan. Sepanjang yang saya tahu, NIOD telah memberikan penjelasan terkait ini kepada anda. Biaya penterjemahan buku dari Bapak Limpach berikut biaya perjalanannya untuk mempromosikan bukunya di Indonesia tidak termasuk dalam anggaran penelitian dan tidak bisa juga dibayarkan dari sana. Untuk pertanyaan lebih lanjut kami sarankan anda menghubungi NIOD.

Yang terakhir, anda bertanya apakah benar bahwa dua orang telah diinterogasi petugas keamanan Indonesia. Sayangnya kami tidak bisa memberi penjelasan lebih lanjut terkait hal ini kepada anda.

Hormat kami,

Karin Mössenlechner
Director Asia & Oceania Ministry of Foreign Affairs (Kementerian Luar Negeri Belanda)